$3%73.....Serasa d'Jepang

$3%73.....Serasa d'Jepang
$@ku%@

Kamis, 23 Juni 2011

Ketika kopi paste jadi tradisi

Ketika kopi paste jadi tradisi


Kopas yang selama ini menjadi sebutan akrab di telinga kita adalah singkatan dari kopi paste. Hal ini sudah memasyarakat baik di kalangan anak-anak, mahasiswa, bahkan orangtua. Kopas dianggap sebagai salah satu teknik yang lebih efektif dan efisien.
Karenanya kebiasaan kopas menjamur drastis. Kopas dapat berarti mencuri, mengambil, menggandakan atau memindahkan suatu karya seseorang dengan cepat tanpa ada usaha membaca ataupun penelitian sebagai sumbernya.

Berawal dari kejenuhan seseorang dalam menciptakan suatu karya, sulit mengerjakan tugas dan ingin mencapai target cepat dan maksimal tanpa susah payah berpikir. Maka kopas adalah langkah cepat yang biasa diambil untuk menyelesaikan segala urusan. Kopas sampai saat ini tidak ada yang melarang, bahkan aktivitas seperti ini belum ada upaya dari pihak “google” maupun jaringan internet lain yang digunakan seseorang dalam menyebarkan karyanya, agar tidak ada pembajakan secara liar yang meresahkan penulis aslinya.

Adapun tujuan kopas banyak diminati tentunya sangat tidak asing lagi, para pembajak karya ini ingin memudahkan dirinya mendapatkan data yang mereka inginkan tanpa susah payah harus membaca beratus-ratus lembar buku ataupun melakukan penelitian khusus untuk mendapatkan data yang mereka cari.

Bahaya kopas memang tidak seperti bahaya virus flu babi dan flu burung yang dampaknya sangat nyata meresahkan masyarakat, bahkan yang tidak bisa kopas dapat terkena virus tersebut. Namun bahaya kopas meresahkan penulis, mereka menganggap karyanya dengan mudah di edit dan digunakan seenaknya oleh orang lain tanpa ada persetujuan maupun menyertakan sumber yang jelas. Bahaya lain yang ditimbulkan kopas selain dari pihak penulis adalah pihak yang suka melakukan kopas. Mereka mungkin melakukan kopas hanya untuk mencari sumber informasi, namun kenyataannya kopas justru dianggap membuat orang malas belajar dan bekerja keras untuk mengerjakan tugas, mereka hanya berpangku tangan dengan browsing dalam waktu sekejap data telah terkumpul. Apalagi internet kini tidak kalahnya menjamur di semua kalangan masyarakat.

Kopi paste memang tidak dilarang asalkan mau menyertakan sumber dan beri live link ke sumber artikel tersebut. Sehingga penulis asli senang melihat karyanya berguna dan dapat menambah informasi bagi pembacanya. Si kopas menjadi kopas yang bertanggungjawab. Namun dengan banyaknya aksi kopas, hendaknya sebagai orang terpelajar hendaknya kita tidak hanya mengandalkan kebiasaan kopas menjamur terus-menerus menguasai tugas dan karya kita. Marilah kita berusaha meminimalisasikan dan menghilangkan kebiasaan kopas yang disalahgunakan, agar masyarakat Indonesia semakin kreatif dan inovatif. Dengan adanya motivasi seperti itu diharapkan semakin banyak karya yang dihasilkan adalah murni karya anak bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar