$3%73.....Serasa d'Jepang

$3%73.....Serasa d'Jepang
$@ku%@

Kamis, 30 Juni 2011

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mengungkapkan informasi dalam bentuk paragraf persuasi.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)




Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Berbicara Lanjut
Pengampu : Ibu Atikah Anindyarini



Oleh :

Diah Ayu Juni Marhenti ( K1209020 / B )




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VIII A / II
Pertemuan Ke- : …
Alokasi Waktu : 15 Menit
Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk paragraf persuasi.

Kompetensi Dasar
Menulis paragraf persuasi guna mempengaruhi atau membujuk pembaca agar bersikap atau bertindak seperti kemauan penulis.
Indikator
1. Mampu menentukan tema persuasif
2. Mampu merumuskan tujuan persuasif
3. Mampu menyusun kerangka paragraf persuasif
4. Mampu mengumpulkan data untuk paragraf persuasif
5. Mampu mengembangkan kerangka paragraf menjadi paragraf persuasif.

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menentukan tema persuasif
2. Merumuskan tujuan persuasif
3. Menyusun kerangka paragraf persuasif
4. Mengumpulkan data untuk paragraf persuasif
5. Mengembangkan kerangka paragraf menjadi paragraf persuasif.

II. Materi Ajar :
Contoh paragraf persuasif

Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta


III. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah
2. Permodelan
3. Penugasan
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Guru menanyakan tentang materi paragraf yang telah dipelajari pertemuan lalu.
2. Guru menjelaskan apa yang dipelajari hari ini, yaitu tentang paragraf persuasi.

Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi tentang paragraf persuasi.
2. Guru menyajikan beberapa contoh paragraf ( argumentasi, persuasi, eksposisi dan lain-lain) dalam bentuk teks.
3. Siswa menganalisis dan menentukan mana yang termasuk paragraf persuasi dari beberapa contoh yang telah disajikan oleh guru.
4. Siswa diberi tugas untuk membuat contoh paragraf persuasi dan membacakannya.

Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan evaluasi terkait dengan contoh paragraf yang telah dibuat oleh siswa.
2. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan apa yang telah dipelajari.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
1. Buku paket Bahasa Indonesia Kelas VIII .
2. Contoh teks paragraf.
3. Internet
VI. Penilaian: Bentuk tes : tes menulis paragraf persuasi

Kriteria Penilaian
1. Kesesuaian antara isi karangan dengan tema. 40
2. Kohesi dan koherensi antar kalimat. 20
3. Diksi 20
4. Kesesuaian tulisan dengan EYD. 20
Skor total 100
















II. Materi Ajar :
Paragraf Persuasi
A. Pengertian Paragraf Persuasi
Persuasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai dengan bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
B. Tujuan
Agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide tersebut.
C. Ciri-ciri paragraf persuasi:
 Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
 Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
 Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
 Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
 Persuasi memerlukan fakta dan data.
D. Langkah-langkah menulis paragraf persuasif.
1. Menentukan Topik dan Tujuan Dalam Paragraf Persuasif
Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya, topik yang dibuat oleh penulis adalah “Menghidari pengaruh buruk nakotika dan obat-obatan terlarang lainnya”. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang lahat.
2. Membuat kerangka Karangan Paragraf Persuasif
Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya. Susunan pembahasan yang tepat untuk paragraf persuasif adalah susunan logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan pada masalah yang sedang dibahas.
Contoh kerangka tulisan persuasif dengan topik “Menghilangkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obat terlarang lain” ialah sebagai berikut.
Kerangka Tulisan Persuasif
1. Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang
1.1 Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang
1.2 Jenis narkotika, bentuk, dan harga
1.3 Efek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh
2. Latar Belakang Pecandu Narkotika
2.1 Frustasi
2.2 Broken home
2.3 Ingin disebut modern
2.4 Sebab-sebab lain
3. Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika
3.1 Pengaruh narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu
3.2 Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu
3.3 Pengaruh narkotika terhadap masyarakat
4. Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan
4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia narkotika
4.2 Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika



3. Mengumpulkan Bahan Untuk Paragraf Persuasif
Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden.
Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti
.
Contoh.
Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain (Sukartono, 1987:45)
Artinya:
Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45.
4. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Persuasif
Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kita lakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi.
Contoh:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah ….
5. Penutup Paragraf Persuasif
Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa.


6. Contoh paragraf persuasif:
Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta.




















Dari berbagai paragraf di bawah ini tentukan mana yang merupakan paragraf persuasi dan berikan alasan yang tepat !

1. Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiri tepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-olah menurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Amin benar-benar pemain bola jempolan .

2. Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.

3. Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

“Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.”
Kalimat terakhir yang dicetak miring merupakan kalimat persuasif. Kalimat ini dimunculkan setelah penulis mengemukakan penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat sebelumnya.

2 komentar: